# PERCAYA dan BERUSAHA #
Hari
ini hari jum’at tepat pukul 07.00 pagi.
Entah
kenapa Nina jadi teringat dengan kegiatannya ketika di SMK dulu. Nina
bersekolah di SMK Negeri 1 Tasikmalaya. Dia mengambil jurusan Akuntansi. Di SMK
Nina masuk kedalam organisasi kerohanian, namanya ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi
Mesjid Al-Amanah). ISSMA adalah organisasi yang luar biasa. Disana setiap
anggota ISSMA dilatih untuk mandiri. Setiap hari Jum’at tepat pukul 07.00 pagi
selalu diadakan kegiatan kerohanian. Kegiatan ini sudah menjadi jadwal
pelajaran rutin yang disahkan oleh Kepala Sekolah dengan waktu mulai pukul
07.00 s/d 07.30. Kegiatan tersebut tentunya diadakan oleh anak-anak ISSMA
termasuk nina. Dalam kegiatan tersebut setiap anggota ISSMA harus masuk ke
kelas-kelas untuk memimpin kegiatan kerohanian. Biasanya setiap dua orang masuk
kedalam satu kelas. Pembagian tugasnya satu orang membuka acara dan memimpin
doa, sedang yang satunya lagi maju ke depan untuk menyampaikan materi keagamaan
(mirip seperti ceramah).
Ini
adalah salah satu pengalaman nina ketika mengikuti kegiatan kerohanian di
ISSMA.
Waktu
itu nina masih kelas satu. Karena anggota ISSMA terbatas ditambah beberapa
orang tidak hadir, nina diminta masuk sendiri ke kelas 3Akuntansi1 oleh ketua
ISSMA untuk memimpin kegiatan kerohanian. Sebelumnya tentu saja nina menolak
karena dia gugup dan takut melakukan kesalahan. Tapi karena tidak ada cara lain
lagi, nina akhirnya memberanikan dirinya.
Nina
masuk dengan gemetar. Ditangannya nina memegang selembar kertas berisi materi
yang akan dia sampaikan.
Parlahan
nina mengucapkan salam, kemudian masuk ke kelas tersebut. Pada waktu itu juga
nina langsung menjadi pusat perhatian. Dengan tangan yang masih gemetar, nina
maju ke depan kelas. Ia harus menjadi pembawa acara, penyampai materi sekaligus
pemimpin doa sendirian dikelas tersebut. Pada awalnya nina membuka acara dengan
lancar. Untuk membawakan sebuah acara atau memimpin doa nina memang sudah
terbiasa, tapi untuk menyampaikan materi didepan kakak kelasnya Ia masih ragu.
Pastinya pengetahuan kakak kelasnya lebih jauh dari nina. Sehingga nina takut
salah dalam menyampaikan materi. Kalau hal itu sampai terjadi, Pastinya nina
akan langsung mendapatkan cemoohan pikirnya.
Sebesar
apapun tantangan yang harus dihadapi oleh nina, tentunya ia harus
menghadapinya. Karena ia sudah terlanjur masuk ke kelas itu.
Setelah
membuka acara, kegiatan dilanjutkan dengan membaca Shalawat Nariyah sebanyak
tiga kali. Ketika kakak kelasnya tengah membacakan Shalawat Nariyah, nina duduk
di salah satu kursi kosong di kelas itu. wajahnya terlihat tegang. Setelah
shalawat selesai, nina memang harus menyampaikan materi yang telah ia siapkan.
Akhirnya
shalawat selesai, nina maju kembali kedepan kelas untuk menyampaikan materi.
Tangannya gemetar. Setelah mengucapkan salam, tiba-tiba nina lupa dengan materi
yang akan dia sampaikan. Semua yang telah nina hapalkan semalaman, begitu saja
menghilang dari pikirannya. Nina kebingungan sendiri didepan kelas. Beberapa
orang dikelas tersebut melihat nina dengan cemas. Sedang yang lainnya terlihat
menahan tawanya. Terpaksa nina harus membuka kertas yang ia pegang.. Saking
gugupnya, kertas yang dipegang oleh nina tiba-tiba terjatuh ketika Ia hendak
membukanya. Sontak kakak kelas yang ada dihadapan nina mentertawakan kegugupan
nina. Tapi salah satu orang di kelas tersebut ada yang menyemangati nina. “Ayo
de ga usah tegang. Santai saja. Kami baik kok!” Begitu katanya. Nina mulai
menenangkan dirinya. Perlahan ia menarik napas. Kertas yang terjatuh dari tangannya
Ia biarkan tergeletak di lantai.
Nina
kembali mengulangi salamnya. Kini perlahan ia mulai mengingat materi yang akan
ia sampaikan. Nina menyampaikan bahwa materinya kali ini adalah tentang Potensi
Diri. Kata-kata itu nina ucapkan dengan mantap seakan kepercayaan dalam dirinya
telah kembali. Ketika nina sedang menyampaikan materi tiba-tiba Pak Yayat
masuk. Pak Yayat adalah pembina kerohanian
sekaligus pembimbing ISSMA di SMK. “Silahkan dilanjutkan saja. Bapak hanya
ingin melihat kegiatan ini.” Kata Pak Yayat sambil duduk di kursi guru.
Nina
sangat dekat dengan Pak Yayat. Kedatangan Pak Yayat memberikan keberanian pada
nina. Apalagi materi yang hendak nina sampaikan sebenarnya merupakan materi
yang nina dapatkan dari Pak Yayat minggu sebelumnya.
Akhirnya
Nina menyampaikan materi dengan Baik.
Allah swt
menganugerahkan dua potensi pada manusia, yaitu potensi fisik dan potensi non
fisik. Potensi Fisik contohnya adalah panca indra dan jasmani yang kita miliki.
Sedangkan potensi non fisik ada 3 yaitu akal, hati dan nafsu....... dst
(Bahkan materi tersebut masih nina hapal dengan
baik sampai skarang ^_^)
Ketika
menyampaikan materi, kakak kelas nina mendengarkan dengan baik. Nina
menyampaikan materi dengan lancar tanpa sedikitpun kesalahan. Tidak terasa waktu
sudah pukul 07.35 dan bel sudah berbunyi. Nina langsung menyudahi materinya
kemudian dilanjutkan dengan memimpin doa dan akhirnya mengucapkan salam.
Setelah acara selesai, nina pamit meninggalkan kelas. Seperti biasa setelah
kegiatan selesai anggota ISSMA berkumpul untuk menghitung hasil infak yang
didapatkan. (O iya setiap pengajian rutin ada kencleng berjalan).
Tidak
seperti biasanya Pak Yayat juga ikut berkumpul. Pada waktu itu Pak Yayat menyampaikan
beberapa informasi mengenai kegiatan yang sebentar lagi akan diadakan oleh
ISSMA. ISSMA memang selalu mengadakan beberapa kegiatan besar. Mulai dari
Kurban, Istigosah Bersama sampai Peringatan Hari-Hari Besar Islam.
Setelah
menyampaikan beberapa pengumunan, tiba-tiba Pak Yayat menyampaikan kebanggaannya
pada anak-anak ISSMA. Pak Yayat merasa bangga karena anak-anak ISSMA dapat
memimpin kegiatan kerohanian setiap hari jum’at dengan baik bahkan tanpa adanya
bimbingan dari guru. Pak Yayat kemudian menceritakan bagaimana nina harus
memimpin kegiatan kerohanian sendirian di kelas tiga. Pak Yayat benar-benar
bangga. Pak Yayat memotivasi yang lain. Kalau nina saja bisa, pasti yang lain
juga bisa. “Bapak sebelumnya tidak menyangka kalau anak kelas satu bisa
menyampaikan materi dengan lancar di kelas tiga bahkan dalam waktu lebih dari
tiga puluh menit”. Begitu kata Pak Yayat. ^_^
Dari
pengalaman tersebut akhirnya nina dipercaya untuk menjadi Juru Dakwak di ISSMA.
Ketika diadakan Tablig Akbar, bahkan nina dipilih langsung oleh Pak Yayat untuk
kembali menyampaikan materi. ^_^
Hal
yang dialami nina pastinya juga pernah dialami oleh anak-anak ISSMA yang lain.
Yang
pasti ketika kita berusaha untuk melakukan yang terbaik, hal yang tadinya tidak
mungkin sekalipun ternyata dapat menjadi mungkin.
Ketika
kita berusaha, sebenarnya Allah tidaklah tinggal diam. DIA memperhatikan kita
dengan baik, bahkan memberikan pertolongan ketika kita memerlukannya. Seperti
halnya kedatangan Pak Yayat ke kelas, bisa jadi hal tersebut merupakan
pertolongan yang Allah berikan pada nina. Sedangkan kepercayaan yang didapatkan
oleh nina dari Pak Yayat bisa jadi merupakan hadiah yang Allah berikan atas
usaha yang
dilakukan oleh nina. ^_^
#
Semoga cerita ini menginspirasi.
O
iya ketika menulis cerita ini saya teringat pada Amalia, Aneu Apriliani
Noorfadilah, Elsa Hoerunnisa, Sri Purnama Sari, dan yeni Oktaviani. Mereka adalah
anak-anak luar biasa yang saya kenal. Saya dipertemukan dengan mereka di ISSMA.
Sekarang mereka kelas tiga dan sebentar lagi akan menghadapi UN. Semoga kalian
diberikan kelancaran dalam menghadapi UN. Amin. Selamat berusaha!. Lakukanlah
yang terbaik. Kesuksesan sedang memanggil kalian. ^_^ Percayalah pada kemampuan
kalian. Percayaah bahwa kalian luar biasa dan mampu menyelesaikan segala
tantangan yang ada dihadapan kalian!
Insyallah
kalian diterima diperguruan tinggi yang kalian impikan. Teteh tunggu kalian di
UPI! ^_^