Kamis, 11 April 2013

Nina dan ISSMA



# PERCAYA dan BERUSAHA #

Hari ini hari jum’at tepat pukul 07.00 pagi.
Entah kenapa Nina jadi teringat dengan kegiatannya ketika di SMK dulu. Nina bersekolah di SMK Negeri 1 Tasikmalaya. Dia mengambil jurusan Akuntansi. Di SMK Nina masuk kedalam organisasi kerohanian, namanya ISSMA (Ikatan Siswa-Siswi Mesjid Al-Amanah). ISSMA adalah organisasi yang luar biasa. Disana setiap anggota ISSMA dilatih untuk mandiri. Setiap hari Jum’at tepat pukul 07.00 pagi selalu diadakan kegiatan kerohanian. Kegiatan ini sudah menjadi jadwal pelajaran rutin yang disahkan oleh Kepala Sekolah dengan waktu mulai pukul 07.00 s/d 07.30. Kegiatan tersebut tentunya diadakan oleh anak-anak ISSMA termasuk nina. Dalam kegiatan tersebut setiap anggota ISSMA harus masuk ke kelas-kelas untuk memimpin kegiatan kerohanian. Biasanya setiap dua orang masuk kedalam satu kelas. Pembagian tugasnya satu orang membuka acara dan memimpin doa, sedang yang satunya lagi maju ke depan untuk menyampaikan materi keagamaan (mirip seperti ceramah).
Ini adalah salah satu pengalaman nina ketika mengikuti kegiatan kerohanian di ISSMA.
Waktu itu nina masih kelas satu. Karena anggota ISSMA terbatas ditambah beberapa orang tidak hadir, nina diminta masuk sendiri ke kelas 3Akuntansi1 oleh ketua ISSMA untuk memimpin kegiatan kerohanian. Sebelumnya tentu saja nina menolak karena dia gugup dan takut melakukan kesalahan. Tapi karena tidak ada cara lain lagi, nina akhirnya memberanikan dirinya.
Nina masuk dengan gemetar. Ditangannya nina memegang selembar kertas berisi materi yang akan dia sampaikan.
Parlahan nina mengucapkan salam, kemudian masuk ke kelas tersebut. Pada waktu itu juga nina langsung menjadi pusat perhatian. Dengan tangan yang masih gemetar, nina maju ke depan kelas. Ia harus menjadi pembawa acara, penyampai materi sekaligus pemimpin doa sendirian dikelas tersebut. Pada awalnya nina membuka acara dengan lancar. Untuk membawakan sebuah acara atau memimpin doa nina memang sudah terbiasa, tapi untuk menyampaikan materi didepan kakak kelasnya Ia masih ragu. Pastinya pengetahuan kakak kelasnya lebih jauh dari nina. Sehingga nina takut salah dalam menyampaikan materi. Kalau hal itu sampai terjadi, Pastinya nina akan langsung mendapatkan cemoohan pikirnya.
Sebesar apapun tantangan yang harus dihadapi oleh nina, tentunya ia harus menghadapinya. Karena ia sudah terlanjur masuk ke kelas itu.
Setelah membuka acara, kegiatan dilanjutkan dengan membaca Shalawat Nariyah sebanyak tiga kali. Ketika kakak kelasnya tengah membacakan Shalawat Nariyah, nina duduk di salah satu kursi kosong di kelas itu. wajahnya terlihat tegang. Setelah shalawat selesai, nina memang harus menyampaikan materi yang telah ia siapkan.
Akhirnya shalawat selesai, nina maju kembali kedepan kelas untuk menyampaikan materi. Tangannya gemetar. Setelah mengucapkan salam, tiba-tiba nina lupa dengan materi yang akan dia sampaikan. Semua yang telah nina hapalkan semalaman, begitu saja menghilang dari pikirannya. Nina kebingungan sendiri didepan kelas. Beberapa orang dikelas tersebut melihat nina dengan cemas. Sedang yang lainnya terlihat menahan tawanya. Terpaksa nina harus membuka kertas yang ia pegang.. Saking gugupnya, kertas yang dipegang oleh nina tiba-tiba terjatuh ketika Ia hendak membukanya. Sontak kakak kelas yang ada dihadapan nina mentertawakan kegugupan nina. Tapi salah satu orang di kelas tersebut ada yang menyemangati nina. “Ayo de ga usah tegang. Santai saja. Kami baik kok!” Begitu katanya. Nina mulai menenangkan dirinya. Perlahan ia menarik napas. Kertas yang terjatuh dari tangannya Ia biarkan tergeletak di lantai.
Nina kembali mengulangi salamnya. Kini perlahan ia mulai mengingat materi yang akan ia sampaikan. Nina menyampaikan bahwa materinya kali ini adalah tentang Potensi Diri. Kata-kata itu nina ucapkan dengan mantap seakan kepercayaan dalam dirinya telah kembali. Ketika nina sedang menyampaikan materi tiba-tiba Pak Yayat masuk. Pak Yayat adalah pembina kerohanian  sekaligus pembimbing ISSMA di SMK. “Silahkan dilanjutkan saja. Bapak hanya ingin melihat kegiatan ini.” Kata Pak Yayat sambil duduk di kursi guru.
Nina sangat dekat dengan Pak Yayat. Kedatangan Pak Yayat memberikan keberanian pada nina. Apalagi materi yang hendak nina sampaikan sebenarnya merupakan materi yang nina dapatkan dari Pak Yayat minggu sebelumnya.
Akhirnya Nina menyampaikan materi dengan Baik.
Allah swt menganugerahkan dua potensi pada manusia, yaitu potensi fisik dan potensi non fisik. Potensi Fisik contohnya adalah panca indra dan jasmani yang kita miliki. Sedangkan potensi non fisik ada 3 yaitu akal, hati dan nafsu....... dst
(Bahkan materi tersebut masih nina hapal dengan baik sampai skarang ^_^)

Ketika menyampaikan materi, kakak kelas nina mendengarkan dengan baik. Nina menyampaikan materi dengan lancar tanpa sedikitpun kesalahan. Tidak terasa waktu sudah pukul 07.35 dan bel sudah berbunyi. Nina langsung menyudahi materinya kemudian dilanjutkan dengan memimpin doa dan akhirnya mengucapkan salam. Setelah acara selesai, nina pamit meninggalkan kelas. Seperti biasa setelah kegiatan selesai anggota ISSMA berkumpul untuk menghitung hasil infak yang didapatkan. (O iya setiap pengajian rutin ada kencleng berjalan).
Tidak seperti biasanya Pak Yayat juga ikut berkumpul. Pada waktu itu Pak Yayat menyampaikan beberapa informasi mengenai kegiatan yang sebentar lagi akan diadakan oleh ISSMA. ISSMA memang selalu mengadakan beberapa kegiatan besar. Mulai dari Kurban, Istigosah Bersama sampai Peringatan Hari-Hari Besar Islam.

Setelah menyampaikan beberapa pengumunan, tiba-tiba Pak Yayat menyampaikan kebanggaannya pada anak-anak ISSMA. Pak Yayat merasa bangga karena anak-anak ISSMA dapat memimpin kegiatan kerohanian setiap hari jum’at dengan baik bahkan tanpa adanya bimbingan dari guru. Pak Yayat kemudian menceritakan bagaimana nina harus memimpin kegiatan kerohanian sendirian di kelas tiga. Pak Yayat benar-benar bangga. Pak Yayat memotivasi yang lain. Kalau nina saja bisa, pasti yang lain juga bisa. “Bapak sebelumnya tidak menyangka kalau anak kelas satu bisa menyampaikan materi dengan lancar di kelas tiga bahkan dalam waktu lebih dari tiga puluh menit”. Begitu kata Pak Yayat. ^_^
 


Dari pengalaman tersebut akhirnya nina dipercaya untuk menjadi Juru Dakwak di ISSMA. Ketika diadakan Tablig Akbar, bahkan nina dipilih langsung oleh Pak Yayat untuk kembali menyampaikan materi. ^_^
    


Hal yang dialami nina pastinya juga pernah dialami oleh anak-anak ISSMA yang lain.
Yang pasti ketika kita berusaha untuk melakukan yang terbaik, hal yang tadinya tidak mungkin sekalipun ternyata dapat menjadi mungkin.

 
Ketika kita berusaha, sebenarnya Allah tidaklah tinggal diam. DIA memperhatikan kita dengan baik, bahkan memberikan pertolongan ketika kita memerlukannya. Seperti halnya kedatangan Pak Yayat ke kelas, bisa jadi hal tersebut merupakan pertolongan yang Allah berikan pada nina. Sedangkan kepercayaan yang didapatkan oleh nina dari Pak Yayat bisa jadi merupakan hadiah yang Allah berikan atas usaha yang dilakukan oleh nina. ^_^
                                                                                                  
# Semoga cerita ini menginspirasi.

O iya ketika menulis cerita ini saya teringat pada Amalia, Aneu Apriliani Noorfadilah, Elsa Hoerunnisa, Sri Purnama Sari, dan yeni Oktaviani. Mereka adalah anak-anak luar biasa yang saya kenal. Saya dipertemukan dengan mereka di ISSMA. Sekarang mereka kelas tiga dan sebentar lagi akan menghadapi UN. Semoga kalian diberikan kelancaran dalam menghadapi UN. Amin. Selamat berusaha!. Lakukanlah yang terbaik. Kesuksesan sedang memanggil kalian. ^_^ Percayalah pada kemampuan kalian. Percayaah bahwa kalian luar biasa dan mampu menyelesaikan segala tantangan yang ada dihadapan kalian!
Insyallah kalian diterima diperguruan tinggi yang kalian impikan. Teteh tunggu kalian di UPI! ^_^

 

Goresan Pelangi



Bukan hanya pelangi yang muncul sesaat, tapi pelangi yang akan dikenang sepanjang masa sebagai saksi kesuksesan seorang elneza.” 



# Manakala Kesuksesan Memanggil #

Manakala kesuksesan memanggil, Apa yang akan kamu lakukan?
Menghampirinya? ataukah Membiarkan Ia pergi begitu saja?
Contoh kecilnya adalah apa yang kamu lakukan ketika:

  • Diminta kedepan untuk mengerjakan soal oleh guru
  • Diminta untuk mengikuti lomba atau seleksi 
  •  Diminta untuk menjadi pembawa acara atau bahkan pembicara dalam sebuah kegiatan

Apa kamu mengatakan:
  • SAYA SIAP UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK! ataukah
  • Maaf sepertinya saya tidak bisa, Saya suka gugup, Saya malu, Saya belum pantas, Saya tidak percaya diri, Saya ini, Saya itu dan lain sebagainya.

Ketahuilah saat itu sebenarnya kesuksesan tengah memanggilmu tapi kamu tidak menyadarinya.
Berapa usiamu saat ini? Apa kamu merasa masih muda?
Sebaiknya hilangkan pikiran itu. Karena seseorang baru akan merasa dewasa ketika Ia telah jauh melewati masa mudanya tanpa Ia sadari. 

MUDA MEMIMPIN
Why NOT?
Kamu selalu memiliki Pilihan!
Tidak ada larangan bagi kaum muda untuk memimpin yang lebih dewasa jika Ia mampu. Bahkan jika Ia seorang wanita muda sekalipun!



Ya, ini adalah kisah dari seorang remaja berusia 21 tahun. Diusianya Ia sudah bisa menjadi pembicara dalam beberapa kegiatan. Memang bukan kegiatan yang Wah disebuah Hotel berbintang ataupun kegiatan besar dengan peserta lebih dari 1000 orang.

Dia hanyalah remaja beruntung yang mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara dalam kegiatan sedehana namun dengan peserta yang luar biasa!
 


Contohnya Pada foto disamping!
Yang menjadi peserta dalam kegiatan ini bukanlah orang-orang sebayanya. Bukan pula orang yang lebih muda darinya. Bahkan dalam kegiatan ini bisa dibilang dia adalah orang termuda yang ada disana.



Peserta dalam kegiatan ini adalah warga di desanya yang telah berkeluarga. Sedangkan dirinya sama sekali belum berumah tangga. 


Bukan hanya itu. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat mulai dari ketua RT, Ketua RW, Perwakilan dari kelurahan, Tokoh agama, dan yang lainnya. Beberapa orang yang hadir dalam kegiatan tersebut bahkan merupakan gurunya ketika Ia masih kecil.  

Dapat kalian bayangkan, bagaimana rasanya berbicara dihadapan orang-orang yang kita hormati dari kecil.

Sebelumnya Ia pun sempat tidak percaya dapat melakukannya. Bagaimana mungkin seorang remaja berusia 21 tahun berdiri dihadapan guru masa kecilnya dan orang-orang yang ia hormati. Bahkan Ia hanya seorang wanita.

Tapi ternyata segalanya menjadi mungkin ketika Ia mencoba.
 
Ya, manakala kesuksesan memanggilnya, hanya ada keyakinan dalam hatinya. Keyakinan bahwa asalkan dia melakukan hal yang terbaik, ia pasti dapat bertemu dengan kesuksesan yang memanggilnya. Ia hilangkan segala perasaan takut, ragu, hawatir, cemas dan semua perasaan negatif yang ada dalam dirinya. Hingga akhirnya ia dapat membuktikan bahwa Ia bisa. Ia sukses. Ia luar biasa. 




Siapa bilang wanita tidak bisa memimpin?
Tentu saja Ia bisa. Asal dalam bidangnya dan tidak menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita. 

 
Untuk menjadi seperti itu, tentu saja tidaklah instan. Sejak SMP ia telah terbiasa mengikuti berbagai kegiatan, hingga akhirnya ia terbiasa berbicara didepan umum.

Ketika SMA Ia pernah diminta untuk menjadi Juru Dakwah dan harus tampil sebagai pembicara dalam sebuah tablig akbar. Ketika itu Ia kelas dua SMA sehingga ia harus berdiri dihadapan teman, adik kelas, kakak kelas, bahkan dihadapan guru dan kepala sekolahnya. Keraguan pada awalnya tentu saja ada. Tapi dengan berbagai dukungan, ternyata ia bisa menghadapinya dengan baik. Hasilnya ternyata luar biasa. Pada kesempatan selanjutnya Ia dipercaya untuk melakukan tablig akbar yang kedua kalinya.

Dari berbagai pengalamannya akhirnya ia bisa menjadi pembicara dalam beberapa kegiatan.
Pesertanyapun beragam. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua yang usianya jauh diatasnya.



Sebenarnya yang Ia lakukan hanyalah satu, yaitu melakukan hal yang terbaik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Tiap kali mendapat kepercayaan untuk mengikuti beberapa kegiatan, ia tidak pernah menolaknya. Sehingga pada akhirnya ia mendapatkan kepercayaan dari orang-orang disekitarnya dan selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan.



 

Ketika igin melakukan hal yang besar, lakukanlah hal-hal kecil terlebih dahulu. Karena dari hal-hal yang tadinya kamu anggap kecil tersebut, ternyata pada akhirnya dapat membuatmu menjadi besar.




Semoga Kisah ini menginspirasi. ^_^